Ini perjalanan kedua saya ke Cox’s Bazzar. Sebelumnya saya pernah tinggal di kota tepi pantai ini selama 3 bulan bersama Pak Suami. Kalau pertama kali datang kami naik pesawat dari Dhaka, kali ini kami naik mobil dengan seorang driver orang lokal dari organisasi Pak Suami bekerja. Perjalanan kami tempuh selama 12 jam di hari Minggu melalui jalan raya melewati Chattogram, kota pelabuhan terbesar di Bangladesh. Perjalanan ini cukup melelahkan karena jalan yang sibuk dengan lalu lintas yang padat dengan truk bermuatan barang berat. Bukan pilihan yang baik berkendara di hari kerja di sini. Baiknya perjalanan naik mobil dilakukan di hari Jumat, karena libur jalan akan lebih lengang.
Malas saya sebenarnya datang kembali ke Cox’ Bazaar ini karena berbagai alasan dan pernah saya tuliskan juga tentang itu. Bagi pecinta pantai kota Cox’s Bazaar di Bangladesh mungkin tak lagi asing. Bagi saya malah sangat asing karena kebiasaan orang lokal yang berbeda dengan saya. Saya mencoba menerima saja bahwa budaya saya memang berbeda dengan mereka.
Baca juga : Sylhet Tujuan Wisata Favorit di Bangladesh .
Namun ada satu yang membuat saya tertarik kembali ke sini adalah pantainya yang luas dan panjang itu. Terpanjang kedua di planet ini, yaitu sepanjang 150 km. Itu harus saya akui keunikan pantai Teluk Bengal ini. Saat saya kembali ke sini, kami berkunjung ke pantai di hari Jumat, hari libur di sini. Saya melihat lautan manusia memenuhi garis pantai dari Laboni sampai Kolatoli. Jumlah ini jauh berlipat lipat sejak terakhir saya ke sini, Desember tahun lalu. Ya, Bangladesh sudah membebaskan pendudunya untuk bisa plesiran ke mana saja termasuk membuka sekolahan. Tentunya dengan menerapkan protokal kesehatan. Mungkin ini yang menyebabkan membludaknya orang datang ke pantai. Saya tak menyangka pantai ini sangat banyak pengunjungnya.
Ada tiga pantai yang bisa dijalani berderet di antara jalan utama Cox,s Bazaar ini, yaitu :
- Laboni Beach.


Pantai ini paling ujung dari garis pantai yang bisa dikunjungi. Setiap tahun penduduk lokal mengadakan acara tahunan bagi umat Hindu yang dikenal dengan Durga Puja. Ritual keagamaan ini dirayakan besar besaran oleh sebagian besar penduduk lokal. Orang orang datang dari berbagai kalangan untuk merayakan Durga Puja ini. Jika ingin melihat perayaan ini bisa datang 11 Oktober sampai 15 Oktober tahun ini. Laboni Beach ini sangat dekat dengan tempat perhentian bus antar kota. Pengunjung menjadi lebih mudah mencapai pantai dan penginapan.
Di sekitar pantai ini ada banyak penginapan dan BBQ tersedia. Saya rekomendasikan hotel Prasad International. Selain harga penginapan yang masih terjangkau, ada restaurant yang menyediakan masakan Thai dan lokal berupa BBQ seperti tandori dan seafood.
2. Sughanda Beach.


Berada di tengah tak jauh dari Laboni Beach. Pantai ini paling ramai karena berada di pusat jalan utama kota Cox’s Bazar. Di jalan masuk ke pantai ini banyak berderet pedagang souvenir dan ikan kering khas lokal. Di sepnjang pantai ini tersedia tempat duduk berpayung untuk memandangi pantai dan lautan yang luas. Di sini juga banyak tersedia penyewa ban bagi yang ingin bermain main air. Ada juga jetski jika berminat. Di sekitaran ini tak ada hotel yang langsung mengahadap pantai. Lebih banyak berada di jalan utama kota menuju pantai.
Daya tarik pantai ini adalah jejeran pohon pinus yang ditanam tak jauh dari pinggir pantai. Pengunjung bisa duduk rehat di sini. Menepi sejenak dari panas matahari di siang hari. Jejeran pohon pinus menghijau membuat suasana lebih adem.
3. Kolatoli Beach.


Berada paling ujung setelah Sughanda Beach. Mungkin ini pantai paling bersih dan paling saya suka karena semakin ke ujung pengunjung semakin sepi. Jika sedang tak pasang bisa berjalan lebih jaub lagi. Pantai terlihat semakin luas saat air surut. Anak anak lokal mengumpulkan kulit kerang untuk dijadikan hiasan souvenir yang kemudian mereka jual kepada pengunjung. Di sini ada beberapa hotel yang menghadap pantai, salah satu yang saya rekomendasikan adalah Sayeman Hotel.
Di hotel ini ada sunset bar tempat bisa menikmati pemandangan laut dari lantai 4 sambil menikmati minuman beralkohol.Sunset bar ini buka mulai jam 4 sore hari dan tutup pada hari Jumat. Fasilitas hotel ini juga menarik dengan restaurant dan kolam berada di lantai 6. Harganya juga terjangkau tapi pemesanan sangat terbatas karena sering fullbooked.
Di sekitaran pantai ini ada tersedia masakan lokal seafood dan BBQ. Salah satu tempat yang saya rekomendasikan Sea Lamp Beach Caffe yang menyediakan berbagai masakan lokal dan BBQ seafood. Layak untuk dicoba karena lokasi yang bagus di tepi pantai. Tempat ini sangat cocok untuk bersantai sambil menunggu matahari tenggelam dan makan malam.
Selain tiga pantai yang berderet berdekatan itu ada 2 pantai indah lagi yang bisa dikunjungi. Lokasinya agak jauh dari kepadatan Cox’s Bazaar. Dengan berkendara sekitar 20 menit keluar dari Beach Street menuju Marine Road. Dua pantai yang layak dikunjungi ini adalah :
4. Inani Beach

Hindari kerumunan yang padat di sekitaran tiga pantai di atas menuju Inani Beach. Inani Beach ini memiliki keunikan sendiri yaitu, batu coral yang ada di sekitaran pantai. Inani Beach disebut juga Coral Beach. Pada saat air surut batu batu coral ini akan jelas kelihatan di pinggir pantai. Tak banyak penginapan di sini. Ada satu hotel yang cukup bagus dan rekomended di sini, yaitu Royal Tulip Sea Pearl Beach Resort and Spa. Harganya sedikit lebih mahal dibandingkan hotel lain, terutaman makanannya. Tapi sangat pantas untuk nilai uang yang dikeluarkan. Hanya saja jangan lama lama kalau ga mau kantong menipis…hehehe
5. Teknaf Beach



Teknaf Beach berada paling jauh sampai ke perbatasan Myanmar. Hampir dua jam perjalanan dari Cox’s Bazaar. Inilah pantai yang paling saya suka. Jauh dari keramaian orang dan turis yang berbondong bondong. Di sini lebih tenang. Kita bisa melihat kehidupan para nelayan di sekitaran pantai ini. Banyak sekali perahu kapal penangkap ikan bersender di sepanjang pantai di siang hari dan berlayar di pagi hari. Kemungkinan pantai Teknaf ini adalah sumber penghasil ikan laut yang terbesar di Bangladesh.
Hanya ada satu hotel yang saya bisa rekomendasikan di sekitar pantai ini, yaitu Central Resort. Hotel ini tak terlalu besar tapi cukup bagus. Ada fasilitas kolam renang dan restaurant. Jika bermaksud menyeberang ke St. Martin Island bisa singgah sementara dulu di sini. Atraksi lain yang bisa dilakukan adalah boat trip sampai ke perbatasan Myanmar.
Nah, itulah lima pantai yang sudah saya jalani di Cox’s Bazaar Bangladesh yang bisa saya rekomendasikan untuk pelancong pecinta pantai sekalian. Untuk mencapai pantai dari Dhaka bisa dengan menggunakan bus. Banyak bus tersedia dengan tujuan lokasi ini. Hanya saja saya belum pernah mencobanya. Saya kurang update dengan informasi angkutan umum ini. Setahu saja tiket bisa dibeli on the spot di counter penjualan tiket bus atau pesan di hotel. Pilihlah bus VIP agar kenyamanan lebih terjamin.
Baca juga kisah perjalanan kami dari Jakarta menuju Bangladesh, di sini.
Seharian bermain di pantai
akan mengembalikan jiwamu
~traveller quote~
Durga Puja ini mengundang perhatian wisatawan mancanegara ya, Mbak? Mungkin kalo mau menikmati pantai saat sedang tak ada upacara lebih asyik ya?
SukaSuka
Di sini ga ada Durga Puja aja tetap paaadat mbak. Saya sampai puyeng lihat lautan manusia π€£π€£π€£
SukaSuka
Pantai-pantai yang disebut di awal padat banget, ya, pengunjungnya.Namun, foto sunsetnya juara π Saya juga lebih suka ke pantai yang tidak terlalu crowded.
SukaDisukai oleh 1 orang
Ini pantainya panjang, sampai 150 km, jd bisa melipir ke daerah yg sepi pengunjung
SukaSuka
Gile rame amat pantainya. Itu sampai sunset sepadat itu? Sy prefer pantai yg sepii.. sambil nunggu sunset.
SukaSuka
Iya itu nunggu sunset semua ππ
SukaSuka
As always, pemandangan pantai-pantainya sungguh indah. Apalagi tempatnya anti-mainstream: Bangladesh. Kalau soal cuaca gimana di sana, Mbak? Tropis? Panas? Sejuk?
SukaSuka
Cuaca di sini 3 musim, musim panas Maret sd Jun, musim hujan juli sd okt, musim dingin Nov sd feb.
SukaSuka