Selama tinggal di Bangladesh mamak udah bosan kali terus makan kari sama nasi biryani. Pengen kalipun makan rasa yang berbeda. Tapi di Dhaka sini kan susah cari makanan Asia Tenggara. Adanya kebanyakan masakan India dan Bangla. Pandemi ginipun susahnya ke mana mana. Ga bisa cus jalan jalan ke Asia Tenggara cari makanan yang biasa mamak suka. Jadi mamak coba cobalah bikin masakan sendiri modal resep dari google. Mamak juga follow ignya para chef yang jago masak itu. Curi curi resep mereka. Siapa tahu ada yang cocok untuk dipraktekkan di dapur mamak.
Kapan hari itu mamak coba masak soup iga babi ala bak kut teh lihat resep dari google gegara mamak tergoda sama postingan kawan mamak di media sosial. Coba coba pakai takaran resep dari google itu, rasanya ambyar mak … ! Enak sih tapi ga sesuai selera mamak. Nah, kemudian mamak coba lagi masak bak kut teh yang populer di Malaysia dan Singapure itu. Belum pernah makan sih, di sana cuman dengar dengar ajanya mamak. Rasanyapun mamak tak tahu persis. Tapi dari jenis bumbu yang ada mamak sudah bisa mengira ngira rasa bak kut teh itu seperti apa.
<p value="<amp-fit-text layout="fixed-height" min-font-size="6" max-font-size="72" height="80">Konon katanya sih asal masakan ini justru dari budaya orang Tionghoa di Port Klang Malaysia. Mungkin karena populernya dulu dari sana katanya. Bak kut teh ini juga dikenal sebagai masakan orang Indonesia yang tinggal di Kepulauan Riau. Mungkin mereka dapatnya dari orang Tionghoa yang datang dari Malaysia. Jaraknya kan dekat itu. Bak kut teh ini sendiri artinya iga babi. Jadi bak kut teh dibuat untuk masakan kuli di pelabuhan dari sisa tulang daging babi. Gitulah katanya, mamakpun tak ambil pusing asalnya dari mana. Yang penting gimana cara membuatnya saja. Konon katanya sih asal masakan ini justru dari budaya orang Tionghoa di Port Klang Malaysia. Mungkin karena populernya dulu dari sana katanya. Bak kut teh ini juga dikenal sebagai masakan orang Indonesia yang tinggal di Kepulauan Riau. Mungkin mereka dapatnya dari orang Tionghoa yang datang dari Malaysia. Jaraknya kan dekat itu. Bak kut teh ini sendiri artinya iga babi. Jadi bak kut teh dibuat untuk masakan kuli di pelabuhan dari sisa tulang daging babi. Gitulah katanya, mamakpun tak ambil pusing asalnya dari mana. Yang penting gimana cara membuatnya saja.Tapi karena ga ada iga babi maka mamak pakai bagian paha atas kaki sapi. Yang penting kan masih ada tulangnya itu karena Bak kut teh ini kan masakan jenis soup. Kali ini pakai resep takaran sendiri. Rasanya lebih maknyoss. Pas sesuai selera mamak.
Yang mau mamak bilang, kalok masak itu harus percaya diri sama rasa pengecapan lidah sendiri. Jangan selera lidah orang. Berani bikin kreasi resep masakan sendiri. Mamak biasanya contek bumbu yang dipakai dan cara masaknya aja dari google. Selebihnya racik kreasi sendiri. Takarannya bikin sendiri yang penting bumbu pas dan lengkap. Kalaupun ada bumbu yang kurang bisa diganti dengan yang lain asal jangan sampai mengubah jenis masakan. Misalnya mau masak bak kut teh yang jadi malah rendang. Mamak tak sampai gitu kalilah. Hehehe…
Inti dari masakan bak kut teh ini sepertinya di bumbu yang banyak pakai rempah rempah. Rempah rempah ini banyak khasiatnya bagi tubuh. Bagi yang suka tambahan macam jamur atau tofu juga bisa ditambahkan sesuai selera. Bak kut teh ini enak dimakan panas panas pakai nasi putih pulen apalagi saat udara dingin. Hmmm…pastilah maknyos, kalau kata pak Bondan.

Ini resep kreasi mamak :
Bahan : 500 gr iga sapi atau bagian atas paha kaki sapi.
Bumbu : 2 sdm soy sauce, 1 sdt bubuk jahe giling, 1 sdt bubuk merica putih dan hitam, 1/2 sdt cabe bubuk, 1 sdm onion paste, 8 siung garlic utuh dgn kulitnya, 1 potong jahe ukuran jempol digeprek, 1 potong kulit manis seukuran jari telunjuk, 5 buah cengkeh, 3 buah bunga lawang ( jika ada ), jinten, garam secukupnya, air 8 gelas bisa lebih sesuai dgn kebutuhan sampai daging empuk dan berkaldu. Kalau sudah agak empuk bisa dikecilkan apinya sedikit.
Cara masak : masukkan semua bahan bumbu, iga sapi, air ke dalam panci. Rebus sampai daging lembut dan berkaldu kurang lebih 2 sd 3 jam. Cicip rasanya jika ada rasa yang belum pas bisa tambahkan bumbu yang diinginkan. Jadi ini ajalah dulu yang mamak coba makan. Nanti kalok pandemi dah usai bisa jalan jalan lagi, mau langsung makan yang aselinya saja. Yang di Singapure atau yang di Malaysia. Tapi mamak yakin masakan mamak ga kalah lezatlah, iya kan.
Selamat mencoba ! Jadi hari ini mau masak apalagi mak ?
Resep masakan itu
hanya akan menjadi enak
jika saat memasaknya
dengan rasa sepenuh hati.
~Traveller Quote~