Pertama kali melihat perempuan di Yangon, saya agak kaget juga. Kok ada bedak dingin di mukanya kok belum dibersihkan tapi sudah pergi keluar rumah. Sebenarnya antara pengen ketawa tapi takut dosa, saya hanya senyum senyum saja melihatnya. Wajar saja kan, saya tak pernah melihat hal begitu sebelumnya. Di Indonesia memang sering melihat perempuan menggunakan masker wajah juga bedak dingin, tapi tidak untuk keluar rumah. Nah, di Myanmar malah justru dengan sengaja mengolesi bedak dingin di wajahnya dan sekujur badan sebelum keluar rumah.
Apa sebenarnya yang mereka oleskan di wajah mereka itu ? Bedak berwarna kekuningan itu disebut thanaka. Thanaka adalah bedak asli orang lokal yang digunakan bukan hanya perempuan saja tapi juga kaum lelaki. Mereka mengoleskan ke wajah dan sekujur tubuh berfungsi sebagai bedak dingin dan pelembab untuk melindungi kulit dari cuaca baik itu karena terik matahari maupun karena udara dingin. Thanaka ini sudah digunakan selama berabad lampau dan dipercaya sebagai rahasia kecantikan kulit perempuan Myanmar. Thanaka sudah menjadi bagian dari kebudayaan orang Myanmar dan dipakai oleh seluruh lapisan masyarakat mulai dari anak anak sampai orang dewasa.
Bedak ini disebut thanaka karena terbuat dari kulit batang kayu thanaka yang sudah dikeringkan dengan cara menggosokkan batang kayu yang masih ada kulit luarnya tersebut ke atas batu ceper. Batu ceper ini disebut kyauk pyin. Dengan memberikan sedikit air pada batu ceper akan memudahkan kulit kayu mengeluarkan ekstraknya. Air itu kemudian akan berubah warna kuning. Setelah cukup ekstrak yang dikeluarkan dari hasil menggosok kulit kayu tersebut, air yang berwarna kekuningan itu kemudian dioleskan ke wajah dengan menggunakan jari tangan atau kuas persis seperti menggunakan masker wajah. Biarkan mengering, rasakan sensasi dinginnya di wajah. Ekstrak dari kulit kayu thanaka tersebut akan menempel sebagai bedak dingin.
Cara mengoleskan thanaka ini bisa bervariasi. Selain mengusapkan ke seluruh wajah dan tubuh bisa juga dengan membuat lukisan di wajah. Bentuk lukisan di wajah dengan bentuk yang sederhana adalah dengan mengusapkan tiga jari tangan di pipi atau membuatnya seperti blush on. Bisa dengan membentuk bulatan di pipi atau jika punya keahlian melukis bisa dengan membuat bentuk daun. Para turis suka melukis di wajah dengan bentuk daun. Tentu dengan minta bantuan orang yang bisa melukisnya.
Apakah thanaka ini aman untuk kulit ? Ya, aman untuk kulit karena memang terbuat dari bahan alami yang dioleh sendiri. Konon katanya thanaka ini mengandung vitamin E yang berfungsi sebagai antioksidan yang melindungi kulit dari radikal bebas dan polusi udara. Thanaka juga efektif melembabkan, mendinginkan dan mencerahkan kulit dari sengatan sinar matahari. Thanaka ini juga dipakai sebagai bahan pembuat kosmetik dan anti bakteri serta banyak manfaat lainnya. Banyak kosmetik yang terbuat dari thanaka ini dalam bentuk powder, lotion maupun cream. Hanya saja perlu berhati hati memilih kosmetik karena ada juga bahan thanaka yang dipalsukan.
Sejak tahu manfaat dari thanaka ini saya pun tak sungkan lagi untuk ikut menggunakan. Tak sulit untuk mendapatkan kayu thanaka ini. Banyak di jual di pasar tradisional maupun toko souvenir lengkap dengan batu cepernya. Ada juga yang tersedia yang sudah dioleh dalam bentuk bubuk atau thanaka powder. Tapi saya lebih memilih menggosok sendiri kayu thanaka tersebut. Bagi saya melakukan itu sudah semacam ritual pagi karena bisa sambil membayangkan berada di peradaban masa lampau. Meskipun demikian saya tetap merasa sungkan untuk menggunakannya keluar rumah. Hehehe
Jika datang berkunjung ke Myanmar membeli kayu thanaka dan kyauk pyin bisa menjadi pilihan sebagai souvenir untuk dibawa pulang. Harganya biasanya tak terlalu mahal apalagi jika dibeli di pasar traditional. Sebatang kayu thanaka berukuran kecil dan sedang berkisar antara 1.000 sampai 2.000 kyatt, sementara batu cepernya juga sekitar 1.000 sampai 2.000 kyatt. Berminat untuk mencobanya ?
Eat Travel Photo and Love 