Menara Pisa merupakan bangunan ikonik yang khas Italia banget. Sudah kenal menara condong ini sejak masih sekolah. Penasaran gimana sih itu menara itu bisa jadi miring ? Pertama kali ke Italia, kami tak berkunjung ke sini karena jadwal sudah penuh. Kali keduapun tak memasukkan Pisa ini sebagai tempat kunjungan karena posisinya ga strategis dari rute yang sudah kami susun.
Tapi karena bingung di Genoa mau ngapain lagi, iseng aku cari di maps, berapa jauh jarak Genoa ke Pisa. Jaraknya sekitar 150 km, hmm…jauh juga. Tapi sudah dua kali ke Italia masa menara condong mau dilewatkan begitu saja? Lalu aku cek tiket kereta Trenitalia, pas cocok ada tiket PP, jarak tempuh hanya 2.5 jam.
Nekad. Akhirnya aku ajak suami ke sana. Daripada bingung mau ke mana lagi selama di Genoa, kita ke Pisa aja yuk, ajakku. Dari dulu pengen ke sini tapi rutenya selalu ga pas. Sekali kali nekad kita keluar dari rute dan rencana yuk, bujukku pada suami.
Setelah berpikir dan menghitung waktu, kami memutuskan untuk pergi ke Pisa besok hari. Perjalanan kami mulai dari stasiun kereta Genova Piazza Principe yang letaknya tak jauh dari tempat kami menginap, Hotel Britania.
Menunggu kereta menuju Pisa, pastikan sudah berada di jalur yang benar.
Beli tiket di mesin tiket seharga 24 Euro, pp berdua totalnya 96 Euro. Mahal sih, tapi kapan lagi ke Pisa, iya kan ? Lagian ini kereta luar kota, wajarlah harga segitu, jarak tempuh 150 km hanya 2.5 jam. Stasiun perhentian kami adalah Pisa Centrale.
Tiba di Pisa sekitar jam 3 sore. Dari stasiun kami berjalan sekitar 2 km menuju menara condong Pisa melewati pertokoan dan tempat perbelanjaan. Sekalian cuci mata biar jalannya tak berasa jauh. Seperti biasa, tempat seperti ini biasa banyak turisnya.
Kami singgah sebentar untuk makan siang. Di sebuah restoran khas Italia kami menikmati spaghetti dan lasagna khas Italia. Kalau soal makanan yang ini, Italia memang juaranya, karena asalnya memang dari sini.
Jalan menuju Leaning Tower, pertokoan di kiri kanan menawarkan belanja diskon yang menggiurkan.
Saldi di mana mana
Setelah cukup istirahat dan perut sudah berisi sebagai bahan bakar perjalanan, kami melanjutkan perjalanan melewati sebuah jembatan sungai besar. Seperti halnya sungai di Eropa, sungai ini terlihat bersih dari sampah. Matahari terasa terik di kulit dan udara kering karena saat itu musim panas.
Melewati jembatan The Arno River sungai besar dekat menara Pisa
Setelah berjalan sekitar 2 km, kami tiba di lokasi menara condong itu. Disebut menara condong atau Leaning Tower karena menaranya memang miring. Konon katanya dulu bangunan ini lurus tegak ke atas, tapi karena perubahan struktur tanah di bawahnya membuatnya jadi miring seperti mau jatuh.
Di lokasi menara condong ini ada juga bangunan lain, yaitu Pisa Baptisery dan Pisa Cathedral. Untuk masuk ke dalam ketiga bangunan utama ini dikenakan biaya. Bisa dicek di sini http://www.towerofpisa.org/tickets/
Gedung tempat pembelian tiket masuk menara dan cathedral
Kami tidak masuk, hanya menikmati dari luar saja karena waktu kami juga tak cukup banyak. Suasana sangat ramai sekali oleh turis mancanegara terutama di bagian menara condongnya. Di luar lokasi ada tempat penjualan souvenir berupa gantungan kunci, kaos, tas kulit dan segala asseoris yang berthemakan menara condong ini.
Leaning Tower of Pisa dan Pisa Cathedral
Pisa Baptisery dilihat dari pintu lokasi pembelian souvenir
Setelah jalan mengitari lokasi yang cukup luas dengan taman rumput di tengahnya kami duduk istirahat menikmati suasana menjelang sore. Setelah itu kami berjalan pulang ke stasiun Pisa Centrale. Berhenti sebentar di restaurant tempat kami makan siang tadi. Menikmati gelato, es krim khas Italia ini terasa sangat nikmat, apalagi saat musim panas begini.
Kami tiba di stasiun Genoa sekitar jam 11 malam. Suasana sudah sunyi. Toko toko sudah tutup. Badan terasa letih dan lesu. Tak sempat ganti baju dan mandi, kami langsung tertidur pulas sampai esok paginya. Nekad memang !