Kota Aqaba berada di Teluk Aqaba sebelah Selatan Jordan, sekitar 202 km dari ibukota Amman. Aqaba adalah kota pelabuhan tertua di Jordan juga merupakan pusat bisnis dan turisme di Jordan. Kota ini sudah ada sejak 4.000 tahun yang lalu.
Alkitab mencatat nama kota ini dulunya adalah Elat bisa dilihat di kitab 2 Raja raja 14 ayat 22. Nama kota ini disebut sebagai kota yang ditaklukan oleh Raja Israel dari zaman Amazia sampai Uzia.
Kota Aqaba di kelilingi gunung batu merah
Sekarang Aqaba berada di bawah pemerintahan Jordan. Aqaba merupakan kota perbatasan dengan Israel. Sekitar 16 km dari Aqaba ada sebuah kota yang dibangun oleh Israel sekitar tahun 1947 diberi nama yang sama dengan kota tua Elat, dikenal sekarang dengan Eilat.
Kota Aqaba tidaklah terlalu luas, apalagi pusat turismenya bisa dijalani dalam sehari saja. Aqaba menjadi menarik karena ada pantai yang bisa dikunjungi. Pantai di teluk Aqaba ini adalah bagian dari Laut Merah atau Red Sea. Nama Laut Merah juga ada tertulis di Alkitab di mana Musa membelah laut ketika lari dari kejaran tentara Firaun.
Pantainya terlihat merah karena gunung batu merah yang ada di sekitar Laut Merah
Perjalanan kami dari Amman sekitar 4 jam menuju kota Aqaba ini. Apa saja yang bisa dilakukan di kota tepi pantai ini ? Saya coba bagikan dari hasil kunjungan kami beberapa waktu lalu.
Pilihan wisata air banyak ditawarkan oleh travel tour. Antara lain diving, snorkling, speed boat, dan glassboat. Untuk keliling kota atau sightseeing bisa naik bus hop on hop off atau kereta semacam odong odong tapi ukuran besar berbentuk kereta api. Jam operasi dari jam 8 pagi sampai jam 12 malam, tiket per orang 5$
Odong odong keretaapi untuk sightseeing kota
Dari hotel kami berjalan kaki ke pusat keramaian dekat tepi pantai ada sebuah taman tempat orang orang bisa duduk santai sambil memandang keramaian. Terus menyusuri trotoar sampai ke tepi pantai. Di sana banyak orang bermain di tepi pantai, berenang maupun sekedar duduk di tepi pantai. Pantai ini namanya Palm Beach.
Palm Beach
Kebetulan kami datang saat weekend jadi ramai sekali pengunjungnya. Untuk masuk ke pantai publik ini gratis. Di sana banyak yang menawarkan jasa glassboat dengan harga bisa tawar menawar, bervariasi tergantung jumlah orang yang naik boat.
Glassboat ini membawa kita ke sekitaran pinggir laut untuk melihat karang dan ikan hias yang ada di teluk Aqaba. Jumlahnya ga terlalu banyak dibandingkan pantai lain yang pernah kami kunjungi seperti di Maldives. Meraka juga membawa kita melihat kapal tank militer yang tenggelam di dasar laut dan sudah ditumbuhi karang.
Kami sewa glassboat seharga 15 JOD untuk 30 menit. Walaupun hasilnya agak mengecewakan karena selain ikannya sedikit dan karangnya ga terlalu bagus, kaca boatnya juga terlalu kecil dan buram.
Glassboat
Tapi setidaknya kapten glassboat itu sudah berusaha menyenangkan hati kami dengan munculnya seekor lumba, sepertinya kami kesiangan, jika pagi hari sekitar jam 6 menurutnya akan banyak muncul lumba lumba. Kami juga tak melihat kura kura seperti yang dijanjikannya.
Sepertinya kalau mau lihat keindahan laut harus ikut paket snorkling, kita juga dibawa ke pantai yang lebih bagus dan indah seperti South beach atau masuk ke private beach seperti Berenice beach hanya saja harganya tentu lebih mahal.
Melihat pemandangan sekitar laut dan merasakan semilir angin laut cukuplah menghibur selama 30 menit berlayar di sekitar tepi pantai. Melihat kota Eilat dari kejauhan dan gunung batu merah di sekeliling teluk Aqaba membuat pemandangan menjadi indah.
Aqaba Castle
Dari lokasi pantai Palm Beach ini kami berjalan sampai ke Aqaba Castle yang berdiri sejak abad ke 15 zaman dinasti Sultan Mamluk sampai kekaisaran Ottoman. Sayangnya waktu kami ke sana, castle ini ditutup untuk umum karena sedang renovasi. Aqaba castle ini juga merupakan lokasi pembuatan film Lawrence of Arabia.
Tak jauh dari lokasi ini juga ada tiang bendera tertinggi di Aqaba juga tutup, benderanyapun tak terlihat berkibar. Tempat lain yang bisa dikunjungi di Aqaba adalah pasar tradisional, berbagai toko souvenir, makanan oleh oleh dan pakaian ada di sana. Kami hanya lewat saja tanpa belanja.
Selain tempat wisata yang bisa dikunjungi, kami juga menikmati kopi lokal yang wangi ada cardamonnya, mereka sebut Turkish Coffe. Banyak dijual dipinggir jalan seharga 0.5 JOD. Kami juga menikmati makan seafood di restaurant tepi pantai. Juga makanan lokal yang tersedia di restaurant yang ada di sekitar kota.
Salah satu Mural di Kota Aqaba
Boleh dibilang Aqaba ini kota yang cukup akomodatif untuk turis. Pilihan hotel banyak, restorant dan caffe juga tinggal pilih yang mana. Angkutan umum ada taxi yang supirnya bisa bahasa Inggris. Tak heran kalau lihat banyak turis mancanegara di sini.
Untuk sekedar liburan singkat lari dari rutinitas kota yang padat bolehlah ke Aqaba ini terutama buat warga yang tinggal di Jordan. Untuk turis mancanegara sepertinya banyak yang melintas dari perbatasan Israel, Mesir datang ke Jordan atau sebaliknya.
Eat Travel Photo and Love 