Wadi Rum atau dikenal juga dengan sebutan Valley of The Moon terletak di sebelah selatan Jordan. Merupakan Wadi terbesar di Jordan. Wadi Rum artinya adalah lembah pasir. Wadi Rum bisa diakses dari Amman jaraknya sekitar 300 km atau dari Aqaba sekitar 60 km dengan menggunakan bus. Tiket bisa dibeli online di https://www.jett.com.jo/en

Perjalanan kami dimulai dari Amman menuju Aqaba selama 4 jam. Aqaba adalah sebuah kota turis tepi pantai teluk Aqaba yang menghadap Laut Merah. Dari Aqaba kami mencari taxi lokal menuju Wadi Rum, seharga 75 JOD termasuk paket jeep tour. Di Aqaba banyak supir taxi yang menawarkan jasa untuk mengantar turis ke tempat wisata. Harganya bisa tawar menawar.

Kami memang memilih untuk mencari cara sendiri ke Wadi Rum, tidak melalui tour agency karena harga paket yang ditawarkan sangat mahal sekali. Bisa dicek di situs online harga yang mereka tawarkan, ga ramah di kantong backpacker die hard macam kami ini… hehehe
Jeep tour kami mulai dari jam 1 siang, lamanya tour sekitar 5 jam. Kami dijemput oleh supir taxi namanya Amir, yang butuh kontaknya bisa saya berikan. Dari hotel kami meluncur meninggalkan kota Aqaba menuju Wadi Rum sekitar 45 menit perjalanan. Di perjalanan bisa sambil melihat gunung batu yang berwarna merah menjulang tinggi mengelilingi kota Aqaba.
Sepanjang jalan melalui bebatuan yang tinggi ini agak kecut juga, terbayang kalau ada batu yang menggelinding ke bawah ke jalan raya. Tapi syukurlah perjalanan aman aman saja. Di perjalanan ada cek point kartu identitas atau passport, juga pengecekan bagasi sebelum masuk lokasi Wadi Rum.
Di tengah jalan menuju Wadi Rum terlihat luas lahan pertanian di bawah kaki gunung batu. Pertanian yang direkayasa dengan polibag karena tanahnya sangat tandus sebenarnya. Tapi karena sistem pertanian dan pengairannya yang baik, lahan pertanian tersebut tampak hijau dan subur.
Tiba tiba Amir supir taxi menghentikan taxinya di pinggir jalan dekat pertanian itu. Rupanya ban kempes ! Kebetulan ada mobil travel lain yang lewat, kami ditumpangkan ke sana oleh Amir. Sepertinya mereka sudah saling kenal. Untunglah kami tak menunggu pakai lama.

Supir jeep yang akan membawa kami untuk safari sudah menanti di lokasi. Seorang pemuda memakai jubah panjang dengan keffiah di kepala khas gaya orang Bedouin. Dengan ramah ia menyambut kami dan membawa kami tour te tengah padang gurun dan padang pasir.

Wadi Rum itu sangat luas sekali. Sekeliling terlihat banyak gunung batu yang dipahat oleh alam. cantik sekali, seperti candi yang sudah berdiri ribuan tahun. Wadi Rum ini sendiri sudah dihuni oleh orang Nabataeans dari jaman dahulu, terlihat dari lukisan di dinding yang dipahat di dinding gunung batu.


Sejarah tentang Wadi Rum ini semakin banyak dikenal orang sejak datangnya T E Lawrence, orang Inggis yang membantu dalam Revolusi Arab. Namanya kemudian lebih dikenal dengan sebutan Lawrence Of Arabia. Wadi Rum ini juga dipakai sebagai lokasi pembuatan film berjudul sama yaitu Lawrence Of Arabia. Selain film Lawrence of Arabia, banyak film box office yang mengambil lokasi shooting di Wadi Rum, seperti Star wars, Mars dan Martian.

Wadi Rum itu terdiri dari gunung batu dan padang pasir yang berwarna kuning keemasan dan kemerahan. Warna kemerahan itu membuat Wadi Rum terlihat seperti berada di Planet Mars yang dikenal juga sebagai planet merah. Ada gradasi warna yang terlihat jelas antara kekuningan dan keemasan.

Salah satu bentuk gunung batu yang terkenal adalah seven pillars of wisdom atau disebut juga dengan nama aslinya Jabal al Mazmar. Mengelilingi padang pasir dan gunung batu yang menjulang tinggi dengan jeep tour mempunyai sensasi tersendiri. Serasa kita berada di planet lain yang bernama Mars. Suasana yang sunyi sepi dan hembusan angin membuat kita seperti di dunia sendiri yang lain ngontrak.

Rencananya sore itu kami akan menunggu sunset, tapi gagal karena awan tebal. Saat kami datang ini sudah memasuki musim hujan. Waktu terbaik datang ke Wadi Rum itu antara bulan September ke Oktober di mana suhu sudah tak terlalu panas dan langit masih cerah. Bulan November ada larangan masuk Wadi Rum dikarenakan musim hujan dan musim dingin bisa mengakibatkan banjir. Ini sangat berbahaya untuk bertualang di Wadi Rum.

Atraksi di Wadi Rum tak hanya jeep tour, boleh juga ikut trekking, hiking dan climbing. Untuk ini kamu harus punya stamina yang kuat. Atau bisa juga ambil paket menginap satu malam di Bedouin camp dan safari naik unta. Jika langit sedang cerah pemandangan alamnya sangat indah, kata orang yang sudah pernah mengalaminya. Kami tidak menginap karena situasi yang tak memnungkinkan, lain kali kami akan datang dan menginap sekalian hiking sepertinya seru.



Tiga jam berkeliling rasanya sudah cukup puas bermain dengan pasir dan memandang batu gunung yang berukiran alam. Titik terakhir kami dibawa di sebuah Bedouin camp untuk menikmati teh di sore hari. Kami diantar supir jeep dan dijemput supir taxi di railway station, pulang menuju ke kota Aqaba.

Tips dan trik, carilah dulu perbandingan harga yang kompetitif jika mau safari di Wadi Rum, gunakan pakaian yang nyaman juga sepatu yang ga tembus pasir. Pakai juga penutup kepala, kacamata karena debu pasir beterbangan jika kena angin. Gunakan sunblock karena safari berada di ruang terbuka. Bawalah air minum secukupnya atau bekal makanan, karena tak ada warung di sana.
~ yang membuat padang pasir itu indah adalah apa yang tersembunyi di dalamnya~

Happy Adventure

