Cara Menyusun Itinerary dan Budget Untuk Backpacker-an di Eropa

Sebelum bepergian sering tanya yang muncul di pikiran itu adalah berapa budget atau anggaran dan apa rencana perjalanan. Dua hal ini terkait satu sama lain, tak terpisahkan. Ada budget baru bisa bikin itinerary, atau sudah ada itinerary tapi ga ada budget ya ga bisa jalan. Apa itu budget apa itu itinerary? Berikut saya jelaskan.

Budget atau anggaran perjalanan adalah sejumlah uang yang kita siapkan untuk membiayai semua perjalanan, mulai dari tiket, hotel, transportasi, uang makan/minum, jajan, oleh oleh, tiket masuk lokasi, visa dan lain sebagainya.

Sedangkan itinerary adalah rincian rancangan perjalanan, mulai dari menyusun waktu, durasi, tujuan perjalanan, serta kegiatan yang akan dilakukan. Itulah sebabnya itinerary terkait paut dengan anggaran. Misalnya hari pertama ke kota A, yang akan dilakukan mengunjungi museum 2 jam, keliling kota 3 jam, kira kira begitu.

Lantas yang mana duluan yang harus disiapkan? Budget atau Itinerary ? Tergantung, yang mana saja bisa duluan, atau sekaligus juga bisa. Itinenarary dan budget bisa menjadi fleksibel tergantung bagaimana maunya perjalanan kita.

Saya coba berbagi bagaimana saya menyusun budget dan itinerary travelling dengan gaya backpacker-an. Backpacker itu adalah bepergian dengan cara sendiri tanpa ikut travel tour. Jadi semuanya disusun sendiri, dijalanin sendiri, dinikmati sendiri. Sendiri dalam artian bukan seorang diri, bisa juga dengan pasangan atau keluarga/kelompok, hanya saja semua detail perjalanan dilakukan bersama tanpa bantuan orang lain di luar kelompok.

Kali ini saya berbagi bagaimana membuat rincian perjalanan saya ke Eropa beberapa bulan lalu. Apa saja yang saya siapkan dan lakukan, berikut penjelasannya. Saya mulai dari itinerary dulu :

  1. Tetapkan tujuan mau ke mana, benua, negara, kota, desa mana yang mau dikunjungi. Kali ini saya mau keliling Eropa menyusuri garis pantai laut Mediterania. Jadi saya pilih kota yang akan saya datangi adalah Lyon-Milan-Genoa-Nice-Marseille-Montpellier-Barcelona-Madrid. Kenapa dari Lyon dulu ? Saya punya alasan sendiri, karena saya ikut suami yang kebetulan briefing di Lyon, jadi kami masuk Eropa lewat bandara Frankfurt menuju Lyon dulu.
  2. Apa yang akan saya lakukan di kota tersebut ? Dalam mencari kegiatan yang akan dilakukan di kota atau lokasi yang akan dikunjungi haruslah rajin rajin baca internet. Bacalah artikel sebanyak banyaknya, bisa dicari di blog perjalanan, tripadvisor, travel tour atau bertanya di group perjalanan yang ada di media sosial. Usahakan melakukan hal yang berbeda dari setiap kota yang dikunjungi supaya perjalanan tidak membosankan karena melihat dan melakukan hal yang sama terus menerus. Karena rencana perjalanan kami menyusuri garis pantai Mediterania, maka sudah pasti disetiap kota yang kami kunjungi ada kunjungan ke pantainya kecuali Lyon, Milan, Montepelier dan Madrid.
  3. Tetapkan waktu berapa lama perjalanan akan dilakukan, seminggu, dua minggu, sebulan ? Penetapan lama waktu perjalanan ini sangat berpengaruh ke budget biaya hidup, semakin lama perjalanan tentu semakin tinggi budget yang harus disiapkan. Lamanya ini bisa kita atur setelah kita susun dua hal di atas. Saran saya, jangan terlalu lama di suatu kota, karena bisa bikin bosan, kadang rasa bosan bisa bikin mood perjalanan berubah. Jangan juga terlalu banyak berpindah, perjalanan yang panjang bisa bikin kelelahan yang bisa merusak mood juga. Untuk keliling Eropa kali ini saya dan suami ambil waktu selama 23 hari.
  4. Aturlah perjalanan sesuai kemampuan waktu, tenaga,pikiran dan uang. Namanya jalan jalan kan harus enjoy dan happy. Jangan kayak supir angkot kejar setoran, kejar banyak tempat untuk dikunjungi tapi hanya untuk sekedar photo photo tapi tak menikmati suasana, yang ada nanti kita jadi kayak tukang photo keliling bukan travelling Hehehe … Mengatur durasi perjalanan ini misalnya dari kota A ke B berapa lama, waktu perjalanan berpindah kota juga harus dihitung. Saya selalu ambil sehari untuk perjalanan pindah kota, jadi lebih santai dan tidak buru buru.
  5. Tentukan moda transportasi yang akan digunakan saat berpindah kota. Misalnya dari Lyon ke Milan mau naik apa, lihat juga jaraknya, apakah memungkinkan ditempuh dengan bus, keretaapi atau mungkin harus naik pesawat. Dalam hal ini, saya memilih naik bus dan kereta api saat berpindah kota. Saya gunakan Flixbus dan Oibus untuk pindah kota, tiketnya bisa di beli di https://www.omio.com harganya jauh lebih murah dibandingkan naik keretaapi dan pesawat.

Setelah menyusun itinerary atau rincian perjalanan tersebut di atas, maka mulailah membuat perhitungan budget atau anggaran uang yang diperlukan. Berikut caranya menyusun budgetnya dan hal hal yang perlu diperhatikan :

  1. Carilah tiket sesuai tanggal yang ditentukan, tanggal ini sangat mempengaruhi harga tiket, apakah musim sepi atau musim puncak liburan, harga tiket akan sangat bervariasi. Saran saya berliburlah pada saat musim sepi pengunjung jika ingin mengirit biaya tiket. Atau sesuaikanlah tanggal keberangkatan dengan harga tiket termurah. Prinsip ini ada plus minusnya, pergi di musim sepi pengunjung bisa jadi kita lebih irit dan bebas menikmati suasana tanpa hiruk pikuk pengunjung lainnya. Tapi biasanya di musim sepi pengunjung atraksi turisnya juga banyak yang tutup atau tidak diadakan, mereka juga kan ga mau rugi buat atraksi tapi ga ada yang beli tiket.
  2. Rajin rajinlah cari promo tiket, saat ini banyak website online yang menawarkan promo gila gila-an sampai yang gratisan, cuman bayar pajak bandara. Untuk beli tiket murah bisa cek harga di Traveloka.com atau https://www.cheapoair.ca atau di berbagai website yang menyediakan layanan penjual tiket pesawat.Tips hemat cari tiket, carilah tiket yang transit dengan durasi lay over hanya 2 – 3 jam, pilihlah transit dengan maskapai penerbangan yang sama untuk menghindari kita harus bayar visa di tempat kita transit. Juga jika terlalu menunggu di bandara akan ada biaya tambahan, tahu sendirikan jajan di bandara itu pasti mahal ! Atau jika memungkinkan carilah penerbangan langsung, jika ada dari kota di mana kita tinggal. Tapi untuk penerbangan ke Eropa jarang ada yg direct/langsung sekali terbang, minimal transit dulu sekali.
  3. Saat beli tiket pesawat, perhatikan berat bagasi. Membawa bagasi sesuai ketentuan maskapai yang tertera di tiket akan mengirit biaya dibandingkan jika bagasi overweight dan harus beli bagasi tambahan di bandara bisa lebih mahal. Caranya timbanglah barang bawaan anda terlebih dahulu sebelum cek in, apakah pas sesuai bagasi yang dibeli ataukah overweight. Saya biasanya menimbangnya di rumah, misalnya bagasi tiket hanya 20 kg + kabin 7 kg, maka saya hanya bawa seberat itu saja untuk menghindari beli bagasi berlebih. Untuk penerbangan international dengan pesawat berkapasitas besar harga tiket sudah termasuk bagasi 30kg + kabin 7kg + makan di pesawat.
  4. Voucher hotel bisa didapatkan secara online juga, banyak website yang menyediakan ini, pilihah hotel sesuai anggaran yang ada. Saran saya, untuk tujuan Eropa, carilah hotel yang sudah menyediakan sarapan pagi. Memang sarapan pagi ini kita bayar juga, ga gratis. Tapi dengan membeli voucher hotel yang ada sarapannya bisa mengirit biaya makan, misalnya sarapan pagilah sekenyang kenyangnya di hotel, jadi cukup tenaga untuk melakukan perjalanan berikutnya. Sarapan di hotel bisa mengirit biaya makan dan waktu. Atau bisa juga beli tanpa sarapan, tapi kamu harus menyiapkan stock makanan untuk sarapan pagi. Ya, bisa saja sih dilakukan, tergantung nyamannya waktu kamu dan selera makan kamu. Saya sih lebih suka sarapan di hotel, lebih praktis. Pilih juga hotel yang dekat moda transportasi, misalnya bus, metro atau kereta api, karena ini bisa mengirit biaya perjalanan juga.
  5. Belilah juga tiket antar kota, bus, kereta api, pesawat secara online, selain lebih murah juga menghemat waktu karena sudah ada tanggal, jam dan lokasi keberangkatan. Membeli tiket secara online memudahkan membuat anggaran biaya hidup harian
  6. Jangan lupa juga untuk membeli tiket masuk pertunjukan atau atraksi, misalnya tiket masuk museum, tiket masuk gedung pertunjukkan dan lain sebagianya. Pembelian tiket secara online memotong barisan antrian yang tentunya mengirit waktu dan tenaga. Jika beli di lokasi waktu jalan jalan bisa terkuras karena antri di loket. Sebagian tempat pertunjukan ada yang sudah menetapkan waktu masuknya, misalnya masuk Colloseum Roma ada jamnya tertera di tiket masuk, jika tak sesuai jamnya petugas takkan mengijinkan masuk.
  7. Buatlah rincian biaya hidup harian, misalnya mau makan berapa kali sehari, perlu tidak membawa stock makanan, belanja bahan makanan yang murah di mana ? Semua itu bisa dihitung secara detail. Perlu diingat biaya hidup seseorang itu tak semua sama, jadi jangan berpatokan pada orang lain, buatlah patokan untuk diri sendiri atau kelompok. Misalnya biaya hidup harian hanya 10 Euro, ya carilah tempat makan yang harganya sekitar itu. Tapi jika ada uang lebih, tak salah juga menikmati makanan enak yang ada direstoran biar berasa kenikmatan travellingnya.
  8. Membawa stock makanan mungkin bisa mengirit biaya hidup harian, tapi perlu juga diingat kerepotannya, harus tenteng sana sini, harus sediakan alat masak, belum resiko makanan busuk atau basi malah bisa terbuang. Pikirkan segala kemungkinan, bisa saja tak lolos di bandara ! maksud hati mau irit malah ditanyain ini itu sama petugas, belum lagi makanannya terpaksa harus disita, jadi sayang kan ya …Untuk stock makanan lebih baik beli di supermarket di Eropa, contohnya Carrefour, harga mungkin lebih mahal sedikit tapi masih terjangkau, pilihlah barang barang lokal supaya harganya tak terlalu mahal.
  9. Perhitungkan juga biaya tambahan atau dadakan yang kadang muncul tak terduga. Saran saya milikilah kartu kredit buat jaga jaga. Di Eropa pembayaran lebih banyak menggunakan kartu kredit termasuk beli tiket metro,tram dan bus. Ini juga mnghindari kita bawa uang tunai secara berlebih dan menukar koin untuk mesin tiket yang kadang cukup merepotkan. Ada mesin tiket yang tak menyediakan kembalian, kan bisa tekor jika tak ada kembalian.
  10. Untuk penukaran uang lebih baik tarik tunai di ATM, karena komisi penukaran uang di Eropa sangat tinggi, bisa mencapai 19%, bisa bangkrut… hahaha !

Berdasarkan 10 cara diatas maka penyusunan anggaran bisa lebih mudah dan detail. Jika budget dirasa sudah melampui batas, maka itinerary bisa diutak atik kembali, mana yang dikurang mana yang ditambah. Demikian juga sebaliknya jika dirasa budget masih cukup atau lebih, bisa  sebagai simpanan siapa tahu ada barang yang ingin dibeli atau lagi diskon. Karena wisata belanja belinji sudah menjadi bagian kenikmatan travelling. Atau jika tak suka shopping, bisa juga menambah itinerary, jika di rasa ada tempat yang lebih penting untuk dikunjungi. Semua bisa menjadi flexibel sesuai kemauan kamu.

Perlu diingat bahwa budget semua orang tidak bisa dipukul rata. Ada orang dengan biaya 5 juta sudah bisa menikmati keliling Eropa, ada yang 50juta, ada yang 100juta, semua sah sah saja tergantung kamu maunya apa. Ada yang super irit sampai bela belain tidur di bus, kereta api ataupun bandara. Ada yang super boros, semua barang branded diborong sampai kelebihan bagasi. Yang terpenting itu adalah kamu menikmati perjalanan. Ingatlah uang bisa dicari, tapi waktu tidak !

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.